Assalamualaikum wr.wb.
Hari ini, mari kita mengenal cara singkat untuk menyelesaikan soal rangkaian listrik bercabang, di pembahasan Listrik Dinamis Arus Searah.
Sesuai dengan Hukum Kirchoff I :
Assalamualaikum wr.wb.
Hari ini, mari kita mengenal cara singkat untuk menyelesaikan soal rangkaian listrik bercabang, di pembahasan Listrik Dinamis Arus Searah.
Sesuai dengan Hukum Kirchoff I :
Assalamualaikum wr wb.
Anak anakku sekalian, hari ini kita pelajari listrik arus searah (Direct Current), dengan menganalisis hukum Ohm dan Hukum Khirchoff.
A. Hukum Ohm
Dalam sebuah rangkaian
tertutup, berlaku hukum Ohm, yang berbunyi :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui
sebuah penghantar atau Konduktor berbanding lurus dengan beda potensial /
tegangan (V) yang terpasang pada konduktor dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R)”.
Hukum I Kirchoff : Pada
pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk
menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan
Hukum Kirchoff. Hukum I Kirchoff
berbunyi “ Dalam suatu percabangan, Jumlah kuat arus yang masuk
dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan”. Hukum I Kirchoff secara matematis dinyatakan :
Hukum II Kirchoff : Dalam suatu rangkaian listrik, antara dua titik misalnya a dan b, jika
jalur yang dilewatinya terdapat batere (ε), arus (I) dan hambatan (R), maka
tegangan jepit antara A dan B dirumuskan :
Dengan merangkai seri resistor, kita akan mendapatkan nilai yang lebih
besar. Sedangkan dengan merangkai paralel, akan kita dapatkan nilai hambatan ekivalen yang lebih kecil.
1.
Rangkaian
Seri
Rangkaian seri digambarkan dengan susunan hambatan/Resistor yang sambung
menyambung tanpa adanya cabang di antara sambungan dua resistor.
Prinsip dari rangkaian seri adalah arus yang mengalir di setiap komponen
sama besar. Namun tegangannya terbagi di tiap hambatannya. Nilai tegangan
jepitnya bergantung hambatan yang dijepitnya. Jika hambatannya besar maka
tegangannya besar, dan sebaliknya.
2.
Rangkaian
Paralel
Rangkaian paralel digambarkan dengan susunan hambatan/Resistor yang
sambung menyambung dengan adanya cabang di antara sambungan dua resistor.
Prinsip dari rangkaian paralel adalah tegangan di setiap cabang sama besar. Namun arus utamanya terbagi dan bisa berbeda-beda setiap cabangnya bergantung besar hambatan yang dilewatinya. Jika melewati hambatan besar, arusnya kecil, dan sebaliknya.
Bukalah Simulasi Percobaan rangkaian listrik sederhana berikut :
Perhatikan contoh soal perhitungan berikut :
Contoh 1 :
Contoh 2 :Rangkaian Percobaan 1 :
Masukkan hasil Pengukuran ke tabel berikut :
GGL Baterai 1: V (1) = ……….. volt |
GGL Baterai 2: V (2) = ……….. volt |
|
Hambatan Luar 1 : R1 = ……… Ohm |
Hambatan Luar 2 : R2 = ……… Ohm |
|
Hasil Pengukuran Arus total rangkaian : I = …… Ampere |
||
V(R1) = ….. Volt |
V(R2) = ….. Volt |
Rangkaian Percobaan 2 :
GGL Baterai : V = ……….. volt |
Hambatan dalam : r = ……. Ohm |
Hambatan Luar 1 : R1 = ……… Ohm |
Hambatan Luar 2 : R2 = ……… Ohm |
Hasil Pengukuran tegangan Luar Baterai : V(AB) = …… Volt |
Hasil Pengukuran Arus input : I = ……Ampere |
|
Laporan diketik di Ms.Word, Pastikan angka yang kalian pakai tidak sama dengan teman. Kirim ke email : ruddy.albayan@gmail.com
------------- Selamat Mengerjakan -------------