Mengenai Saya

Foto saya
Teknik Elektro STT Telkom Bandung Mengajar di SMA Pesantren Unggul Al Bayan Sukabumi, Peraih Medali Olimpiade Sains Nasional Guru Fisika tahun 2011, Penulis buku Betmen Fisika

Kamis, 24 November 2011

Hati-hati dengan Rasa Ragu !

RAGU, merupakan kata yang sering kita dengar. Mungkin setiap orang pernah mengalami rasa ragu, ragu dalam segala hal. Bahkan mungkin ada orang yang sepanjang hidupnya diliputi rasa ragu.

Nah... hati-hati dengan rasa ragu yang kita alami,  karena ragu-ragu bisa sangat berbahaya.Pemimpin yang ragu ragu dalam mengambil keputusan, akan sangat fatal bagi lembaga yang dipimpinnya, salah mengambil keputusan bisa-bisa membuat lembaga jadi hancur. Seorang Ferdinand Sinaga dan Gunawan pada timnas U-23 gagal mencetak goal di adu penalti Indonesia-Malaysia Senin (19/11/11) kemarin pun karena keraguan di beberapa langkah pertama sebelum menembak bola.

Ragu dalam mengambil keputusan pribadi, misalnya menentukan jurusan di Perguruan Tinggi yang akan dipilih, menentukan pekerjaan yang cocok dengan kita, atau menentukan jodoh, juga bisa berakibat fatal pada kehidupan kita ke depan jika kita ternyata salah menentukan pilihan, karena kita terlalu lama dalam keraguan.
lama hanyut dalam keraguan, tidak cepat dalam mengambil keputusan yang kita yakini, bisa membuat penilaian kita terhadap satu pilihan jadi tersamar dan lemah, sehingga besar kemungkinan kita akan cenderung salah menentukan pilihan.


Allah memerintahkan kita untuk tidak mendekati hal-hal yang masih samar, dan meyakini dengan kuat segala perintahnya, tidak meninggalkan sedikit pun keraguan. Dan ragu yang paling berbahaya adalah jika kita ternyata mulai ragu dengan keimanan kita, kita mulai goyah dengan maksiat, kita cenderung banyak melakukan hal yang kehalalannya masih diragukan, kita masih banyak mengkonsumsi dan menerima harta yang sumbernya tersamar, entah dari mana.

Jawaban dari keraguan adalah kedalaman ilmu, keluasan informasi, yang dapat memberikan jalan ke arah yang benar. Tak terlalu lama larut dalam keraguan, banyak membaca dan bertanya, insya allah kita akan lebih terarah dalam mengambil keputusan hidup.

Jumat, 18 November 2011

Fisika Itu Mudah

Bagi sebagian orang, fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, rumit, dan bikin frustasi. Mungkin benar kalau kita cuma mempelajarinya setengah-setengah. Atau kita malah cuma berusaha menghafal rumus-rumusnya saja. sering ini dilakukan siswa, dan hasilnya hanya membuat siswa makin frustasi.

Sekarang ini banyak metode belajar cepat, tersedia rumus cepat, atau berbagai metode praktis lain yang membuat siswa lebih mudah menguasai sekian banyak rumus fisika. Sebenarnya hal ini sangat membantu ketika siswa dihadapkan pada soal test yang banyak dalam waktu singkat. Rumus-rumus cepat sangat membantu siswa mengerjakan soal sebanyak-banyaknya dalam waktu hanya sekedip mata. Tapi perlu diwaspadai siswa hanya menguasai permukaannya saja, tanpa mengerti konsep dasar.

Sebenarnya semua konsep fisika ada si sekitar kita. Tinggal kita mencoba menguasainya dengan mulai memahami fenomena dasar dan menyederhanakan konsepnya. jangan langsung mempelajari rumus, tapi lihat dulu aplikasi yang menanamkan konsep fisika yang akan kita pelajari.



Misalnya ketika kita mempelajari Gerak Lurus Berubah Beraturan, konsep dasarnya tetap pada hubungan Jarak (s), Waktu (t) dan Kecepatan (v), seperti pada Gerak Lurus Beraturan, yaitu :
kecepatan = jarak / waktu
atau
jarak = kecepatan x waktu
bila digambarkan dengan grafik, kecepatan konstan dalam selang waktu t dapat digambarkan dengan :


dari gambar di atas digambarkan sebuah benda bergerak dengan kecepatan 5 m/s dalam waktu 10 detik, maka jarak yang ditempuhnya s = 5 x 10 = 50 meter, atau besar tersebut sama dengan luas bidang di bawah grafik (yang diarsir).
Begitupun pada konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan, gerak lurus dengan kecepatan yang berubah, bisa dijelaskan dengan contoh berikut :
sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal (vo) 5 m/s,kemudian dipercepat menjadi (vt) 10 m/s dalam waktu (t) 10 detik. dapat digambarkan sebagai berikut :
jarak yang ditempuh benda dapat dihitung pula dengan menggunakan rumus luas di bawah grafik (trapesium), yaitu
pada GLBB timbul percepatan (acceleration)   yang merupakan selisih perubahan kecepatan dibagi selang waktu perubahan, atau bisa ditulis sbb:

dengan memadukan dua persamaan di atas, maka didapat 2 rumusan GLBB yang lain, yaitu :
 
Rumus turunan tersebut dapat kita dapatkan dari konsep dasar grafik. Sebenarnya kita tidak perlu menghafalnya, cukup menguasai konsep grafik sajasudah cukup untuk dapat mengerjakan semua soal GLBB.
Untuk lebih jelasnya, bisa coba mengerjakan soal-soal berikut.
Add caption

Pengikut